Jumat, 27 November 2015

TUGAS 4


A.  
Fraud Tree



 Fraud tree adalah suatu system klasifikasi mengenai kemungkinan kecurangan yang dilakukan oleh karyawan di dalam suatu perusahaan. Secara umum, klasifikasi yang dilakukan terbagi menjadi taiga, yaitu:
1.      Korupsi
Yaitu suatu tindakan yang dilakukan oleh seorang atau lebih yang saling menguntungkan untuk diri mereka sendiri. Berdasarkan hasil penelitin oleh AFEC, ada empat jenis korupsi :
a.       Penyuapan. Penyuapan melibatkan pemberian, penawaran, permintaan, atau penerimaan berbagai hal yang bernilai untuk mempengaruhi seorang pejabat dalam melaksanakan kewajiban utamanya.
b.      Hadiah Ilegal. Hadiah ilegal melibakan pemberian, penawaran, permintaan, atau penerimaan atas sesuatu yang bernilai karena tindakan resmi yang telah dilakukan.
c.       Konflik Kepentingan. Konflik kepentingan terjadi ketika seorang karyawan bertindak atas nama pihak ketiga ketika melaksanakan kewajibannya atau memiliki kepentingan pribadi dalam aktivitas yang dilakukan.
d.      Pemerasan secara Ekonomi. Pemerasan secara ekonomi adalah penggunaan tekanan oleh seseorang atau perusahaan untuk mendapatkan sesuatu yang bernilai.


2.      Penyalahgunaan Aktiva
Adalah penyalahgunaan aktiva tetap atau harta perusahaan yang digunaak untuk kepentingan pribadi. Delapan puluh lima persen dari penipuan termasuk dalam penelitian ACFE masuk dalam kategori ini. Ada beberapa penipuan dalam hal ini:
a.       Pembebenan ke Akun Beban. Pencurian aktiva menciptakan ketidakseimbangan dalam persamaan akuntansi dasar yang harus disesuaikan oleh pelaku tersebut agar tidak ketahuan. Cara yang paling umum dilakukan adalah membebankan aktiva kea kun beban serta mengurangi ekuitas dalam jumlah yang sama.
b.      Gali Lubang Tutup Lubang. Hal ini dilakukan dengan melibatkan penggunaan cek para pelanggan, yang diterima untuk pembayaran tagihan mereka, untuk menutupi uang yang sebenarnya dicuri oleh karyawan.
c.       Penipuan Transaksi. Penipuan ini melibatkan penghapusan, pengubahan, atau penambahan transaksi yang tidak benar untuk mengalihkan aktiva menjadi milik pelaku kejahatan.
d.      Skema Penipuan Komputer. Ada beberapa penipuan computer:
-          Pencurian, penyalahgunaan, atau penggelapan peranti keras computer.
-          Pencurian, penyalahgunaan, atau penggelapan aktiva dengan mengubah record yang dapat dibaca oleh computer.
-          Pencurian, penyalahgunaan, atau penggelapan aktiva dengan mengubah logika peranti lunak computer.

3.      Laporan Tipuan
Merupakan laporan yang diubah dengan tujuan tertentu, biasanya agar terlihat perusahaan memiliki kinerja yang baik padahal sebaliknya. Laporan tipuan dihubungkan dengan penipuan oleh pihak manajemen. Laporan tersebut tidak hanya merupakan alat untuk menyamarkan atau menutupi tindakan penipuan. Pada pencurian ini, kerugian yang dialami merupakan yang terbesar diantara ketiga penipuan yang ada karena kemungkinan besar dilakukan oleh pihak atas yaitu manajemen.


B.   Framework











1.      Lingkungan Pengendalian (Control Environment)
Merupakan lingkungan yang menentukan arah perusahaan dan memengaruhi kesadaran pengendalian pihak manajemen dan karyawan. Elemen penting dalam lingkungan pengendalian antara lain:
·         Integritas dan nilai etika manajemen
·         Struktur organisasi dan kebijakan dan praktik perusahaan dalam mengelola sumber daya manusianya.
·         Pengaruh eksternal seperti peraturan atau perundang-undangan.

2.      Penilaian Resiko (Risk Assessment)
Penilaian resiko ditujukan untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengelola berbagai resiko yang berkaitan dengan laporan keuangan. Resiko dapat muncul atau berubah berdasarkan kondisi antara lain:
·         Lingkungan operasional yang membebankan tekanan baru atau perubahan tekanan atas perusahaan.
·         Personal baru yang memiliki pemahaman yang berbeda atau kurang memadai.
·         Sistem Informasi baru yang direkayasa ulang dan mempengaruhi proses transaksi.

3.      Aktivitas Pengendalian (Control Environment)
Adalah berbagai kebijakan dan prosedur yang digunakan untuk memastikan bahwa tindakan yang tepat telah diambil untuk mengatasi resiko perusahaan yang telah diidentifikasi. Ada dua aktivitas pengendalian yaitu pengendalian komputer dan pengendalian fisik.

4.      Informasi dan Komunikasi (Information and Communication)
Kualitas suatu informasi yang dihasilkan SIA berdampak pada kemampuan pihak manajemen untuk mengambil tindakan dan membuat keputusan. System Informasi akuntansi yang efektif akan antara lain:
·         Mengidentifikasi dan mencatat semua transaksi keuangan yang valid.
·         Memberikan informasi secara tepat waktu mengenai berbagai transaksi dalam perincian yang memadai untuk memungkinkan klasifikasi serta laporan keuangan.
·         Secara akurat mengukur nilai keuangan berbagai transaksi agar pengaruhnya dapat dicatat dalam laporan keuangan.

5.      Aktivitas Pengawasan (Monitoring Activities)
Pengawasan adalah proses yang memungkinkan kualitas pengendalian internal dan operasinya berjalan dengan yang dimaksudkan. Pengawasan pada aktivitas yang berjalan dapat diwujudkan melalui integrasi berbagai modul komputer yang terpisah ke dalam system informasi yang menangkap data dan memungkinkan pengujian pengendalian dilakukan sebagai bagian dari operasional rutin.


C.  Dua Tipe Pengendalian Komputer
Ada dua tipe pengendalian komputer yaitu:
1.      Pengendalian Umum (General Control)
Pengendalian ini berkaitan dengn perhatian pada keseluruhan perusahaan, seperti pengendalian atas pusat data, basis data perusahaan, pengembangan sistem dan pemeliharaan program. Pengendalian umum digolongkan menjadi beberapa:
a.       Pengendalian organisasi dan otorisasi.
b.      Pengendalian operasi.
c.       Pengendalian perubahan.
d.      Pengendalian akses fisikal dan logikal.

2.      Pengendalian Aplikasi (Application Control)
Pengendalian aplikasi memastikan integritas sistem tertentu seperti aplikasi pemrosesan pesanan penjualan, utang usaha, dan aplikasi penggajian.  Ada bebrapa macam pengendalian aplikasi:
a.       Pengendalian Organisasi dan Akses Aplikasi
b.      Pengendalian Input
c.       Pengendalian Proses
d.      Pengendalian Output
e.       Pengendalian Berkas Master

SUMBER:
-          www.coso.org
-          Hall, James A. 2009. Accounting Information Systems, 4th ed. Jakarta: Salemba Empat.


Jumat, 20 November 2015

TUGAS 3


Sistem Pelaporan Keuangan dan Sistem Pelaporan Manajemen



A.  Sistem Buku Besar Umum

Gambar 8.1
Gambar ini mencirikan system buku besar umum (general ledger system-GLS) sebagai pusat yang terhubung ke sistem-sistem lainnya dalam perusahaan melalui arus informasi. Informasi ini juga mengalir dari FRS sebagai umpan balik ke GLS.

Voucher Jurnal
Voucher Jurnal merupakan sumber input bagi buku besar umum. Transaksi rutin, jurnal penyesuaian, dan jurnal penutup, semuanya dimasukkan ke buku besar umum dari voucher jurnal. Voucher jurnal menyediakan pengendalian yang efektifterhadap jurnal buku besar umum yang tidak diotorisasi.

Basis Data GLS
Basis data GLS terdiri atas berbagai file transaksi, file master, file referensi, dan file arsip.

          File master buku besar umum (general ledger master file) merupakan file utama dalam   basis data GLS. Basis dari file ini adalah kode bagan akun perusahaan. FRS mengambil dari file buku besar untuk menghasilkan laporan keuangan perusahaan. MRS juga mengambil file ini untuk mendukung kebutuhan informasi internal.

              File sejarah buku besar umum (general ledger history file). Tujuan file ini untuk mewakili  laporan keuangan komparatif  dengan basis historis.

              File sejarah voucher jurnal (journal voucher history file) berisi informasu jurnal masa lalu.  Informasi ini mendukung tanggung jawab untuk penggunaan sumber daya.

         File pusat pertanggungjawaban (responsibility center file) berisi data pendapatan,        pengeluaran, dan penggunaaan sumber daya lainnya.

         File master anggaran (budget master file) berisi anggaran untuk pendapatan, biaya, dan  sumber daya lainnya untuk pusat pertanggungjawaban.

Prosedur GLS
Voucher jurnal mengalir dari system pemrosesan transaksi dan sumber lainnya ke departemen buku besar umum. Secara rutin, ini semua adalah rangkuman transaksi dari akun buku besar pembantu dan jurnal-jurnal khusus yang berada di siklus transaksi.


B.  Sistem Pelaporan Keuangan

Penerima utama dari informasi laporan keuangan adalah pengguna eksternal seperti pemegang saham, kreditor, dan pemerintah. Karena dengan mengetahui laporan keuangan secara keseluruhan, pihak luar dapat menilai kinerja perusahaan. Sehingga perlunya disiapkan dan disajikan laporan keuangan oleh semua perusahaan dengan cara-cara yang dapat diterima secara umum dan dipahami oleh pihak eksternal.

Pengguna yang Canggih dengan Kebutuhan Informasi yang Homogen
Laporan keuangan disiapkan dengan pemikiran bahwa pembacanya terdiri dari para pengguna yang canggih dengan kebutuhan informasi yang relatif homogen. Diasumsikan bahwa pengguna laporan keuangan memahami berbagai konvensi dan prinsip akuntansi yang diterapkan, bahwa laporan tersebut memiliki kandungan informasi yang berguna.

Proses Akuntansi Keuangan
FRS adalah langkah terakhir dalam proses akuntansi keuangan yang dimulai dari siklus akuntansi. Proses akuntansi keuangan dimulai dari status bersih di awal tahun fiscal yang baru. Hanya akun-akun (permanen) neraca yang merupakan kelanjutan dari tahun sebelumnya. Dari titik ini, prosesnya dilanjutkan dengan langkah-langkah berikut:

1.      Mencatat transaksi.
2.      Mencatat jurnal khusus.
3.      Membukukan ke buku besar pembantu.
4.      Membukukan ke buku besar umum.
5.      Menyiapkan neraca percobaan yang belum disesuaikan.
6.      Membuat jurnal penyesuaian.
7.      Menjurnal dan membukukan ayat jurnal penyesuaian.
8.       Menyiapkan neraca percobaan yang telah disesuaiakan.
9.      Menyiapkan laporan keuangan.
10.  Menjurnal dan membukukan ayat jurnal penutup.
11.  Menyiapkan neraca percobaan pascapenutupan.

1

C. XBRL (eXtensible Business Reporting Language)

XBRL aadalah kerangka kerja kolaboratif yang dikembangkan untuk menciptakan standarisasi dan disesuaikan dengan representasi digital dari laporan keuangan, pajak, dan laporan bisnis lainnya secara rinci dan ringkas dan data ekstrak.

Manfaat XBRL antara lain:
1.      Meningkatkan kegunaan system pelaporan secara elektronik karena mengimplementasikan format yang sudah terstandar dan validasi secara otomatis.
2.      Memudahkan dilakukannya publikasi laporan karena XBRL dapat diolah menjadi format yang diinginkan.
3.      Meningkatkan kemudahan akses informasi financial terutama bagi iinvestor internasional.
4.      Mempercepat pengambilan keputusan bisnis bagi investor.

Implikasi Pengendalian Internal dari XBRL
1.      Taxonomy Creation
2.      Taxonomy Mapping Error
3.      Validation of Instance Documents


D.  Mengendalikan GL/FRS

Pengendalian terhadap GL/FRS berkenaan dengan akurasi dan rebilitas informasi akuntansi. Eksposur potensial dalam system ini terdiri atas:
1.      Jejak audit yang tidak sempurna.
2.      Akses yang tidak diotorisasi ke buku besar umum.
3.      Akun buku besar umum yang tidak seimbang dengan akun buku besar pembantu.
4.      Saldo akun buku besar umum yang salah karena voucher jurnal yang salah atau tidak diotorisasi.
Jika tidak dikendalikan, eksposur-eksposur ini dapat menyebabkan laporan keuangan dan laoran-laporan lainnya salah dalam pernyataannya sehingga dapat menyesatkan para pengguna.

Isu Pengendalian GL/FRS

Otorisasi Transaksi
Voucher jurnal merupakan dokumen yang mengotorisasi suatu ayat jurnal ke buku besar umum. Penting bagi integritas catatan akuntansi bahwa voucher jurnal diotorisasi dengan benar oleh manajer yang bertanggung jawab di departemen sumber.

Pemisahan Tugas
Petugas administrasi buku besar umum tidak boleh:
1.  Memiliki tanggung jawab untuk melakukan pembukuan untuk jurnal khusus atau buku besar pembantu.
2.      Menyiapkan voucher jurnal.
3.      Bertanggung jawab dalam mengawasi aktiva fisik.

Pengendalian Akses
Untuk menghindari kesalahan, penipuan, dan kesalahan dalam penyajian laporan keuangan, maka perlu memastikan voucher jurnal dibukukan hanya oleh individu yang diotorisasi.

Catatan Akuntansi
Catatan akuntansi bila didasarkan pada bagan yang benar maka catatan tersebut sepenuhnya mendiskripsikan aktivitas perusahaan. Fungsi pencatatan ini adalah pemeliharaan jejak audit. Jadi, jejak audit adalah jaringan dokumen, jurnal, dan buku besar yang didesain untuk memastikan bahwa suatu transaksi dapat ditelususri secara akurat dari awal sampai akhir. Jejak audit diperlukan karena beberapa hal:

1.      Memberikan kemampuan untuk menjawab pertanyaan dari peanggan maupun pemasok.
2.      Merekonstruksi file bila suatu file mengalamai kerusakan.
3.      Menyediakan data historis yang dibutuhkan para auditor.
4.      Memenuhi peraturan pemerintah.
5.      Sarana untuk mencegah, mendeteksi, dan memperbaiki kesalahan.

Verifikasi Independen
Fungsi buku besar umum digambarkan sebagai suatu langkah verifikasi independen di dalam SIA. GL/FRS menghasilkan dua laporan operasional yaitu daftar voucher jurnal dan laporan perubahan buku besar umum. Daftar voucher jurnal menyediakan perincian tentang setiap voucher yang diterima oleh GL/FRS sebagai input. Lapran buku besar umum menyajikan pengaruh transaksi voucher jurnal pada buku besar umum.


E.  Sistem Pelaporan Manajemen

Sistem pelaporan yang mengarahkan perhatian manajemen ke masalah-masalah dengan tepat waktu juga mempromosikan efektivitas manajemen sehingga mendukung tujuan bisnis organisasi. Salah satu teknik untuk mencapai pengawasan berkelanjutan adalah penggunaan laporan manajemen secara bijaksana.

Faktor yang Mempengaruhi MRS

Proses Pengambilan Keputusan
1.      Mengidentifikasi masalah.
2.      Mengevaluasi solusi alternative.
3.      Mengimplementasikan solusi yang terbaik.
4.      Melakukan pemeriksaan pascaimplementasi.

Prinsip-prinsip Manajemen

Formalisasi Pekerjaan
Prinsip formalisasi pekerjaan menyatakan bahwa pihak manajemen harus menstruktur perusahaan di sekitar pekerjaan yang dilakukannya. Tujuan formalisasi pekerjaaan adalah untuk menghindari suatu struktur organisasi di mana kinerja, kemampuan, dan eksistensi berkelanjutan perusahaan bergantung pada individu tertentu.

Tanggung Jawab dan Wewenang
Prinsip tanggung jawab merujuk pada kewjiban individu untuk mencapai hasil yang diinginkan. Dan tanggung jawab sendiri terkait erat dengan prinsip wewenang. Dalam organisasi bisnis, manajer mendelegasikan tanggung jawab dan wewenang ke bawah melalui hierarki organisasi dari atasan ke para bawahannya.

Jangkauan Pengendalian
Jangkauan pengendalian seorang manajer merujuk pada jumlah bawahan yang langsung di bawah pengendaliannya. Ukuran jangkauan berpengaruh pada struktur fisik perusahaan. Lebih banyak dipilih jangkauan pengendalian yang luas karena memungkinkan lebih banyak otonomi pegawai dalam pengambilan keputusan.

Manajemen dengan Pengecualian
Prinsip manajemen dengan pengecualian menunjukan bahwa para manajer harus membatasi perhatian mereka pada wilayah-wilayah yang berpotensi bermasalah daripada terlibat dalam setiap aktivitas atau keputusan.  

Fungsi, Tingkat, dan Jenis Keputusan Manajemen

Fungsi perencanaan berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang aktivitas yang akan datang dari perusahaan, baik jangka panjang ataupun jangka pendek. Perencanaan jangka pendek melibatkan implementasi rencana-rencana tertentu yang diperlukan untuk mencapai tujuan rencana jangka panjang. Perencanaan jangka panjang melibatkan berbagai pekerjaan termasuk penetapan tujuan perusahaan, rencana pertumbuhan dan ukuran optimal perusahaan, dan memusatkan tingkat diversifikasi diantara produk-produk perusahaan.

Keputusan Perencanaan Strategis
Keputusan ini dilakukan oleh manajer tingkat atas. Keputusan yang diambil dapat berupa:
1.      Menetapkan maksud dan tujuan perusahaan.
2.      Menentukan ruang lingkup aktivitas bisnis.
3.      Manentukan atau memodifikasi struktur organisasi.
4.      Menetapkan filosofi manajemen.

Keputusan Perencanaan Taktis
Keputusan ini berada di bawah keputusan strategis dan dibuat oleh manajemen tengah. Jangka waktu Keputusan lebih pendek, lebih spesifik, berulang, hasilnya lebih pasti, dan kurang berpengaruh pada perusahaan dibandingkan Keputusan strategis.

Keputusan Pengendalian Manajemen
Ketidakpastian keputusan pengendalian manajemen karena sulit untuk memisahkan kinerja manajer dari unit operasionalnya. Manajer mengawasi dan membandingkan kinerja manajer dibawahnya dengan standar-standar yang sudah ditetapkan.

Keputusan Pengendalian Operasional
Keputusan pengendalian operasional lebih sempit dan lebih terfokus daripada keputusan strategis dan taktis karena berkaitan dengan pekerjaan operasional rutin. Ada 3 elemen dasar dalam keputusan pengendalian operasional: penetapan standar, evaluasi kinerja, dan pengambilan tindakan perbaikan.

Struktur Masalah
Struktur masalah memiliki 3 elemen:
1.      Data.
2.      Prosedur.
3.      Tujuan.

Jenis Laporan Manajemen

Tujuan Laporan
Tujuan pelaporan umum yaitu mengurangi tingkat ketidakpastian yang berkaitan dengan ketidakpastian yang berkaitan dengan suatu masalah yang dihadapi pengambil keputusan dan mempengaruhi perilaku pengambil keputusan dengan cara yang positif.

Pelaporan Terprogram
Pelaporan ini memberikan informasi untuk memecahkan masalah yang telah diantisipasi pengguna. Terdapat dua subkelas laporan terprogram: laporan terjadwal dan laporan menurut permintaan.

Atribut Laporan
Agar efektif, suatu laporan harus memiliki atribut yang: relevan, ringkas, berorientasi pengecualian, akurat, lengkap, tepat waktu, dan singkat.

Pelaporan Khusus
Manajer dengan latar belakang computer terbatas dapat dengan cepat menghasilkan laporan khusus dari terminal atau computer mikro, tanpa bantuan tenaga professional pemrosesan data. Pihak manajemen menggunakan data yang disimpan untuk memperoeh wawasan yang berharga tentang bisnis yang dijalani. Sumber data sekarang ini ditampung untuk mendukung pelaporan khusus melalui konsep yang disebut penggalian data. Selain itu, pihak manajer menggunakan dua pendekatan umum untuk penggalian data: verifikasi dan penemuan.
Model verifikasi menggunakan teknik penggalian mendalam (drill-down) untuk memverifikasi atau menolak hipotesis.
Model penemuan menggunakan penggalian data untuk menemukan informasi yang tidak diketahui tapi penting, yang tersembunyi dalam data.


Akuntansi Pertanggngjawaban
Konsep ini menyatakan bahwa setiap peristiwa ekonomi yang mempengaruhi perusahaan adalah tanggug jawab manajer, dan dapat dilacak ke masing-masing manajer. Prinsip yang mendasar konsep ini adalah bahwa tanggung jawab para manajer area dapat dipertanggungjawabkan hanya untuk item-item yang mereka kendalikan (biaya, pendapatan, dan investasi).

Penetapan Tujuan Keuangan Proses Anggaran
Proses anggaran membantu pihak manajemen mencapai tujuan keuangannya dengan emmbentuk tujuan yang dapat diukur untuk setiap segmen perusahaan.

Pengukuran dan Pelaporan Kinerja
Pengukuran kinerja dan pelaporannya dilakukan setiap segmen operasional dalam perusahaaan. Informasi mengalir ke atas sebagai laporan pertanggungjawaban.

Pusat Pertanggungjawaban
Pusat Biaya merupakan suatu unit organisasi dengan tanggung jawab terhadap manajemen biaya dalam batas-batas anggaran.
Pusat Laba yaitu manajer bertanggung jawab untuk mengendalikan biaya dan menghasilkan pendapatan.
Pusat Investasi yaitu manajer pusat investasi memiliki wewenang umum untuk mengambil keputusan yang secara mendasar memengaruhi perusahaan.

Pertimbangan Perilaku

Keserasian Tujuan
Prinsip manajemen jika diterapkan dengan benar pada perusahaan akan dapat meningkatkan keserasian tujuan. System pelaporan manjaemen yang terstruktur rapi berperan penting dalam meningkatkan dan mempertahanan keserasian tujuan.

Informasi yang Berlebihan
Informasi yang berlebihan muncul ketika seorang manajer menerima informasi berlebih dari yang dapat dicernanya. Hal ini dapat terjadi ketika seorang perancang sistem pelaporan tidak mempertimbangkan tingkat organisasional dan dan jangkauan pengendalian manajer dengan tepat. Informasi yang berlebihan akan membuat manajer mengabaikan informasi formalnya dan bergantung pada petunjuk-petunjuk informal dalam membuat keputusan.

Ukuran Kinerja yang Tidak Tepat
Jika ukuran kinerja yang tidak tepat digunakan, laporan itu akan berpengaruh pada tidak terstimulasinya perilaku yang konsisten dengan tujuan perusahaan. Pengukuran kinerja yang efektif mempertimbangkan semua aspek yang relevan dengan tanggung jawab seorang manajer.

SUMBER:
-         Hall, James A. 2009. Accounting Information Systems, 4th ed. Jakarta: Salemba Empat.
-         https://id.wikipedia.org/wiki/XBRL
-         Hall, James A. Introduction to Accounting Information Systems, 7th ed.